Academia.eduAcademia.edu
TUGAS BAHASA INDONESIA CIRI-CIRI TEKS AKADEMIK DISUSUN OLEH: Ariqah Viza Kamiliya (02011381823336) Dian Fadhillah (02011381823343) Iqlima Amilga (02011381823327) Nur Indah Setrina (02011381823326) KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Serta tak pula lupa kami hantarkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Makalah ini dipersiapkan dan disusun untuk memenuhi tugas serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Di dalam makalah ini kami menyadari bahwa penulisannya masih sangat sederhana dan jauh dari kata kesempurnaan. Namun, besar harapan kami semoga makalah yang disusun ini bisa bermanfaat. Untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk penunjang dalam pembuatan makalah kami berikutnya. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teks akademik adalah teks yang berwujud dalam berbagai jenis. Seperti jenis buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing didalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah sub genre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro. Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Untuk membedakan keduanya, kita harus menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan memahami ciri-ciri teks akademik, kita akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan akademik kita. Terbukti bahwa dalam menjalani kehidupan akademik, kita harus membaca dan mencipta teks akademik. Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis (Lihat misalnya Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu (Wiratno, 2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu. Kita, sebagai insan akademik, tentu harus dapat menjelaskan hal itu secara akademik berdasarkan argumen yang kuat. Sebagai kata-kata sehari-hari, sederhana, padat, objektif, dan logis memang mudah dipahami. Seperti terdaftar di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara denotatif, sederhana berarti “bersahaja, tidak berlebih-lebihan, atau tidak banyak seluk beluknya (kesulitan dsb)”; padat berarti “sangat penuh hingga tidak berongga, padu atau mampat”; objektif berarti “mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi”; dan logis berarti “sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal” (Pusat Bahasa, 3rd Ed., 2001:793, 809, 1008). Namun demikian, tahukah Anda bahwa pada konteks teks akademik, kata-kata tersebut tidak lagi merupakan kata-kata sehari-hari, tetapi telah menjadi istilah teknis yang perlu dijelaskan secara akademik berdasarkan teori yang dapat dipertanggungjawabkan? (Wiratno, 2012). Dengan penjelasan yang memadai secara linguistik, orang tidak lagi menduga-duga atau mendasarkan diri pada naluri yang tidak dapat diukur. Selain ciri-ciri di atas, masih terdapat sejumlah ciri teks akademik yang juga perlu dijelaskan secara memadai. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan ciri-ciri teks akademik yang memanfaatkan proses relasional identifikatif dan atributif? Apa yang dimaksud dengan ciri-ciri teks akademik bersifat monologis? Apa yang dimaksud dengan ciri-ciri teks akademik bentuk pasif? Apa yang dimaksud dengan ciri-ciri teks akademik tak mengandung kalimat minor dan kalimat tak gramatikal? Tujuan Mengetahui ciri-ciri teks akademik yang memanfaatkan proses relasional identifikatif dan atributif. Mengetahui ciri-ciri teks akademik bersifat monologis. Mengetahui ciri-ciri teks akademik bentuk pasif. Mengetahui ciri-ciri teks akademik tak mengandung kalimat minor dan kalimat tak gramatikal. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ciri-Ciri Teks Akademik yang Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif dan Atributif Dari beberapa ciri teks tersebut. Terdapat dua jenis proses relasional, yaitu proses relasional identifikatif dan proses relasional atributif. Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik untuk membuat definisi atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan  Proses relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat,ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan. Wignell, Martin dan Eggins (1993:149-152) menyatakan bahwa biasanya definisi dibuat terhadap istilah teknis. Namun demikian, tidak semua istilah teknis yang terdapat di teks-teks akademik, terutama istilah teknis yang belum umum, didefinisikan atau diidentifikasikan. Padahal melalui proses relasional identifikatif, definisi semacam itu dapat dibuat dengan baik. Selain itu, melalui proses relasional identifikatif itu, definisi juga berfungsi untuk mentransfer pengetahuan umum ke dalam pengetahuan yang lebih khusus (Martin, 1993b:209-210). Kenyataan tentang sedikitnya istilah teknis yang didefinisikan pada teks-teks akademik itu menyebabkan teks-teks tersebut, secara ideasional cenderung sulit dicerna. Di pihak lain, mengenai pentingnya proses relasional atributif untuk membuat deskripsi pada teks akademik, dapat dinyatakan bahwa menampilkan sifat, ciri, atau keadaan pokok persoalan yang diketengahkan berarti membuat deskripsi tentang pokok persoalan. Untuk mempermudah pemahaman mengenai proses relasional identifikatif dan atributif, mari kita simak kedua contoh berikut yang dapat digunakan untuk membedakan antara relasional identifikatif dan atributif. Contoh Kalimat Identifikatif: Usia adalah bagian dari eksistensi yang dihitung dari awal kelahiran sampai titik waktu tertentu. Contoh Kalimat Atributif: Usia merupakan salah satu faktor demografi yang mempengaruhi diferensiasi tenaga kerja dalam sikap dan perilaku. 2.2 Teks Akademik Bersifat Monologis Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah. Untuk memenuhi sifat monologis tersebut teks akademik mendayagunakan kalimat indikatif- deklaratif yang berfungsi sebagai proposisi-memberi, berbeda dengan kalimat indikaif-deklaratif yang berfungsi sebagai proposal- meminta. Informasi yang diberikan oleh penulis berkenaan dengan pokok persoalan yang dibahas didalam teks. Secara interpersonal, melalui kalimat- kalimat indikatif-deklaratif, penulis teks akademik tidak menunjukkan posisi yang lebih tinggi dari pada pembaca. Meskipun kalimat indikatif- deklaratif masih ditemukan pada teks akademik dalam jumlah yang relatif kecil, jenis kalimat tersebut mengembangkan fungsi sebagai proposisi- meminta. 2.3 Ciri-Ciri Teks Akademik Bentuk Pasif Ciri bahwa teks akademik memanfaatkan bentuk pasif sudah lama dibahas, tapi kenyataanya ini hendaknya tidak dipahami sebagai kebalikannya bahwa teks akademik tidak memanfaatkan bentuk aktif. Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan didalam teks tersebut. Terbukti bahwa teks akademik yang dicontohkan menunjukkan ciri keilmiahan melalui bentuk pasif,terutama untuk proses material, mental, verbal, dan perilaku, pada teks tersebut perilaku cenderung dihilangkan dengan menggunakan bentuk pasif yang cukup besar. 2.4 Ciri-Ciri Teks Akademik Tak Mengandung Kalimat Minor dan Kalimat Tak Gramatikal Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkurangan salah satu dari unsur pengisi subjek atau finitl prediktor. Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya. Secara ideasional, karena transtivitas pada kalimat minor tidak dapat dikenali, yang bersifat eksperiensial yang melibatkan partisipan, proses, dan sirkumtansi pada kalimat tersebut tidak dapat diungkapkan. Secara interpersona, karena kalimat minor tidak dapat digolongkan kedalam kalimat indikatif-deklaratif interogatif atau imperatif kalimat tersebut tidak dapat mengungkapkan fungsinya sebagai proposisi memberi atau proposal meminta. Sedangkan kalimat tak gramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan kelebihan unsur-unsur tertentu, misalnya kata-kata leksikal seperti nomina (yang berfungsi sebagai subjek) dan verba (yang berfunsi sebagai finit/predikator), atau kata-kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi. Teks akademik yang mengandung kalimat tagramatikal, baik yang berkekurangan maupun berkelebihan unsur tertentu, adalah teks yang menunjukkan ciri bahasa tak baku. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat minor, teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat tak gramatikal, dan teks akademik biasanya mengambil genre faktual, seperti deskripsi, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi, bukan genre fiksional. DAFTAR PUSTAKA https://merisuranti28.blogspot.com/2017/06/ciri-teks-akademik-relasional.html http://cynthiamandasari.blogspot.com/2017/04/makalah-bahasa-indonesia-penggunaan.html https://www.academia.edu/37630160/TUGAS_RANGKUMAN_B.INDONESIA