SOLOPOS.COM - The Park Mall Solo menjalin kolaborasi dengan Event Organizer Doyan Mie menghadirkan Gebyar Kuliner Cap Go Meh Pork & Noodle #FYP Jakarta di Centralpark Area, The Park Mall Solo Baru, Sukoharjo, Rabu (21/2/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — The Park Mall Solo menjalin kolaborasi dengan Event Organizer Doyan Mie menghadirkan Gebyar Kuliner Cap Go Meh Pork & Noodle #FYP Jakarta. Festival kuliner tersebut digelar sejak Rabu-Minggu (21-25/2/2024)  di Central Park Area, The Park Mall Solo Baru, Sukoharjo.

Business and Marketing Director The Park Mall, Danny Johannes, mengklaim kegiatan tersebut dapat mengaktifkan perekonomian di Sukoharjo. Festival yang memboyong tenant termasuk pekerja dari Ibu Kota itu juga menghidupkan perekonomian hotel di kawasan Solo Baru. Sedikitnya 60 kamar dipesan selama sepekan oleh para pekerja termasuk koki dari sejumlah tenant yang menjajakan makanannya di The Park Mall.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dalam event ini ada 12 tenant kuliner halal dan 20 tenant kuliner non halal yang ikut meramaikan Festival Cap Go Meh, semuanya berasal dari Jakarta. Kalau untuk makanan yang disajikan berasal dari berbagai daerah di Indonesia,” terang Danny, Rabu (21/2/2024).

Makanan yang diitawarkan di festival kuliner tersebut merupakan makanan pilihan dengan kategori legendaris, hits, bahkan yang sedang populer khususnya di Jakarta. Beberapa kuliner yang hadir di festival ini antara lain mie kocok, indomie bangladesh, soto pejanten, babi panggang Thailand, babi kepiting, kwetiaw medan, rujak dan asinan bogor, bakmi Singkawang, iga babi Bandung, nasi lontong Cap Go Meh dan masih banyak kuliner lainnya yang populer.

Dhanny membeberkan Gebyar Kuliner Cap Go Meh Pork & Noodle merupakan puncak perayaan Year of Dragon yang diselenggarakan The Park Mall sejak 7 Februari 2024 lalu dan akan berakhir pada Minggu (25/2/2024). Selain festival kuliner, event tersebut juga dimeriahkan dengan live music, talkshow dan program menarik lainnya.

“Pada saat opening, kami berkolaborasi dengan Lombok Gandaria dengan membagikan 1.000 tusuk sate gratis kepada pengunjung The Park Mall. Pengunjung hanya perlu menukarkan nota pembelian dari tenant yang ada di festival,“ terangnya.

Antusias pengunjung cukup positif di hari pertama pembukaan festival kuliner. Mereka berdatangan sejak pukul 10.00 WIB. Padahal biasanya pengunjung datang sekitar pukul 11.00 WIB bertepatan dengan orang tua yang selesai menjemput anaknya sekolah. Dhanny optimis festival kali ini diterima baik oleh pengunjung.

Meski menyajikan makanan non halal, ia memastikan pengunjung akan mudah membedakan lantaran lokasinya yang dipisah. Tak hanya itu ia juga memastikan tenant halal dan non halal memiliki lokasi mencuci bahan yang berbeda.

Sementara itu, event organizer Doyan Mie, Limino, mengatakan festival kuliner serupa telah digelar di Semarang dan Surabaya. Dari keduanya pengunjung dalam lima hari mampu mencetak angka transaksi sebanyak 30.000 struk penjualan. Sementara di Sukoharjo Limino menyebut mematom target yang sama.

Ia mengatakan meski sejumlah tenant membawa bahan makanan sendiri agar tetap otentik. Ia memastikan perputaran ekonomi di Sukoharjo tetap berjalan. Selain sewa hotel untuk para pekerja beristirahat, mereka juga menyewa lemari pendingin dan juga membeli sayuran di daerah sekitar.

Limino menyebut harga rata-rata makanan yang disajikan berkisar Rp50.000-Rp60.000/porsi. Meski ada pula beberapa minuman yang dijual tak sampai Rp20.000/gelas. Target penjualan menyesuaikan dengan target pengunjung The Park Mall yang didominasi masyarakat dengan perekonomian menengah ke atas.

Sementara itu, pengunjung asal Solo, Jony Rahardja, 41, senang dengan hadirnya festival kuliner tersebut. Ia tak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati makanan daerah lain yang berbeda. Cukup membelinya di The Park Mall.

“Dengan adanya festival kuliner ini kami gak perlu lagi beli tiket untuk pergi keluar kota mencicipi makanan dari daerah lain. Sejauh ini makanan favorit saya yang baked potato non halal ini. Tetapi makanan yang lain juga enak dan porsinya cukup besar,” terang Jony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya