Mohon tunggu...
Adimas Maulana
Adimas Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menempuh kuliah S1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Faktor-Faktor dan Contoh Hal yang Mempengaruhi Nilai Islam Kebudayaan Akibat Masuknya Budaya Asing di Nusantara

7 Juni 2022   08:19 Diperbarui: 7 Juni 2022   08:25 3183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Faktor- faktor dan Contoh Hal yang Mempengaruhi Nilai Islam Kebudayaan Akibat Masuknya Budaya Asing di Nusantara

Tema : Nilai-nilai kebudayaan Islam Nusantara

Penulis Adimas M, adimasmaulana1709@gmail.com

Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terdiri dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, peralatan, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Nilai-nilai dalam islam merupakan nilai yang terkandung dalam ajaran islam yang sangat penting untuk dipahami. Bagi orang mukmin yang ingin mengamalkan ajaran islam, yang dimaksud nilai-nilai itu adalah asmaul husna, nilai islam yang ada di kalangan umat merupakan suatu bentuk manifestasi atau perwujudan cita-cita hidup islam Indonesia untuk melestarikan, menanamkan dan mentrasformasikan nilai-nilai islam kepada generasi penerus.

Seni budaya, adat, dan tradisi yang bernapaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara yang sangat bermanfaat bagi penyebaran Islam di Nusantara. Para ulama dan wali pada zaman dahulu tentu telah mempertimbangkan tradisi-tradisi tersebut dengan sangat matang, baik dari segi madharat mafsadat maupun halal-haramnya. Banyak sekali tradisi Islam di Nusantara yang berkembang hingga saat ini. Semuanya mencerminkan kekhasan daerah atau tempat masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tradisi Islam di Nusantara.

Contoh kebudayaan Islam Nusantara :

1.Tradisi Halal Bihalal

Ini dilakukan pada Bulan Syawal yang berupa acara saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islam selesai puasa Ramadhan sebulan penuh, maka dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah SWT.

2.Tradisi Kupatan (Bakdo Kupat)

Di Pulau Jawa bahkan sudah berkembang ke daerah-daerah lain terdapat tradisi kupatan. Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri.

3. Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta

Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta Jawa Tengah dan Keraton Yogyakarta. Tradisi ini dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa.

4.Tradisi Grebeg

Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebeg pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwono ke-1. Grebeg dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya

5.Tradisi Grebeg Besar di Demak

Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap tahun dilaksanakan di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban.

6.Sesaji Rewanda, Semarang

Ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, serta mengenang napak tilas perjuangan Sunan Kalijaga untuk membangun Masjid Demak. Tradisi bulan Syawal di Indonesia ini biasanya diadakan pada hari ketiga setelah Idul Fitri.

7.Njimbungan, Klaten

Tradisi Islam di Nusantara pada bulan Syawal di Indonesia berikutnya ada di daerah Klaten. Para warga lebih mengenal acara ini sebagai acara Njimbungan. Yakni berupa arak-arakan gunungan ketupat dan hasil bumi di Bukit Sidogora, Krakitan Bayat, Klaten.

8.Grebeg Syawal, Yogyakarta

Grebeg Syawal Yogyakarta dilaksanakan pada hari pertama bulan Syawal tepatnya saat lebaran berlangsung atau setelah salat Id. Tradisi ini merupakan wujud kedermawanan sultan kepada rakyat Yogyakarta.

9.Syawalan, Pekalongan

Berbeda dengan yang daerah lain yang menyediakan gunungan hasil bumi, daerah Pekalongan justru menghadirkan lopis raksasa. Tradisi bernama Syawalan ini dilakukan di daerah Krapyak.

Beberapa tradisi Islam di Nusantara tersebut masih ada hingga kini dan dilestarikan juga oleh masyarakat sebagai bagian dari kebudayaan dan juga keislaman yang harus terjaga.

Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.


Contoh2 kebudayaan asing di Indonesia:

1. Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food).

2. Gaya hidup yang glamorisasi (bermewah-mewahan).

3. Pemaknaan simbol secara berlebihan.

4. Adanya masyarakat yang menganut paham : kapitalisme, hedonisme, dan sekularisme.

5.Meniru cara berpakaian gaya barat.

6. Mencat warna rambut yang kepirang-pirangan seperti orang barat.

7. Mencampur bahasa indonesia dengan inggris sebagai gaya Bahasa.

Hal-hal ini membuat geser pemikiran kebudayaan Islam Nusantara yang telah lama kita terapkan sebagai kebudayaan. Banyak anak-anak mudah yang sudah lupa bagaimana budaya itu di terapkan bahkan tidak tahu bahawa kebudayaan asing itu bertentangan dengan kebudayaan Islam yang ada di Nusantara. Adapun faktor-faktor penyebaran kebudayaan asing mudah masuk yaitu :

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan budaya asing :

1.Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK.

2. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri.

3. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya.

4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk.

5. Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negara-negara barat.

6. Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan.

Ada juga cara mencegah kebudayaan asing masuk ke Nusantara yaitu ;

Cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dan kebudayaan dalam negeri.

2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

4. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.

6. Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur.

Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri serta kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya.

Ada banyak sekali bentuk kebudayaan Islam Nusantara yang berkembang secara turun-temurun. Bentuk dari kebudayaan Islam Nusantara adalah jatidiri dari masyarakat Islam yang berada di Indonesia. Meskipun banyak dan beragam tetapi tujuan dari kebudayaan Islam Nusantara itu hanya untuk meng-Esa kan Allah SWT semata. Jadi tetap lestarikan, tetap ajarkan, dan tetap kembangkan agar tidak tergerus zaman.

Keberadaan kebudayaan asing untuk di era globalisasi sekarang memang tidak bisa di hindari keberadaan. Akan banyak lagi kebudayaan-kebudayaan lain yang akan masuk ke Nusantara. Kita sebagai rakyat Indonesia yang berkebudayaan Islam harus bisa pintar memilah dan memilih kebudayaan yang baik dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Agar kita tidak mengikuti kebudayaan yang sifatnya dilarang di agama Islam.

Begitu banyak bahasan dari "Faktor- faktor dan Contoh Hal yang Mempengaruhi Nilai Islam Kebudayaan Akibat Masuknya Budaya Asing di Nusantara" yang saya sampaikan. Semoga bisa menjadi referensi yang baik dan bermanfaat. Saya sebagai penulis "Adimas M" mengucapkan banyak-banyak maaf apabila ada salah penulisan maupun penjelasan. Sekian dari saya dan terimakasih , Assalamualaikum wr wb.





Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun