Pengertian, Dampak dan Pemanfaatan QRIS terhadap UMKM

Faradilla Amellia
Mahasiswi Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
17 November 2022 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faradilla Amellia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Model pembayaran QRIS di era global yang semakin berkembang, melatarbelakangi munculnya isu transisi perpindahan pola ekonomi yang semula ekonomi konvensional menjadi ekonomi digital. Digitalisasi membuat segala sesuatu semakin efektif dan efisien terlebih proses penggunaan nya yang simple membuat masyarakat lebih tertarik menggunakannya. Dengan adanya digitalisasi muncul istilah ekonomi digital yang saat ini sedang berusaha dikembangkan lebih lanjut oleh Bank Indonesia, salah satunya adalah mengenai sistem pembayaran yang menggunakan sistem QR code yaitu QRIS. Sebelum membahas lebih lanjut apakah definisi mengenai QRIS, perlu pemahaman terlebih dahulu tentang apakah itu QR Code ?
ADVERTISEMENT

A. Penjelasan Mengenai QR Code dan QRIS

QR code atau Quick Response Code adalah suatu sistem yang berupa kode matriks 2 dimensi yang tersusun atas modul penanda hitam berbentuk persegi, titik atau piksel, tiga pola persegi yang terdapat pada kiri bawah , sudut kiri dan kanan atas, yang memiliki kegunaan untuk menyimpan data secara alfanumerik, simbol maupun karakter. Sistem yang ditawarkan oleh QR Code memiliki beberapa keuntungan transaksi yaitu seperti kualitas pelayanan yang semakin meningkat akibat biaya layanan yang berkurang, desain pelayanan yang bervariasi dan simple, serta kemungkinan melakukan kolaborasi layanan dalam bisnis agar meningkatkan pendapatan usaha secara signifikan.
Bank Indonesia membuat sistem pembayaran berbasis QR Code yang diberi nama QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Alasan yang melatarbelakangi Bank Indonesia memilih menggunakan sistem QR Code adalah Bank Indonesia ingin menemukan sistem transaksi yang dapat digunakan dengan non tunai secara cepat mudah dan praktis. Selain itu, penggunaan QR Code dapat diterapkan pada berbagai turunan transaksi yang dikembangkan berdasarkan data transaksi konsumen.
ADVERTISEMENT
QRIS diterbitkan pertama kali oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2019. Adapun standar yang diterapkan pada QRIS dengan dua metode yaitu metode QRIS MPM (Merchant Presented Mode) adalah metode yang digunakan oleh merchant untuk menempelkan QR Code pada media stiker, lcd maupun papan informasi agar dapat di-scan oleh konsumen. Metode yang kedua CPM ( Costumer Presented Mode) adalah metode yang digunakan oleh konsumen yang menampilkan QR Code dari gawainya kemudian di-scan oleh merchant. Di Indonesia lebih marak metode QRIS MPM daripada CPM, hal ini dikarenakan proses metode CPM masih dalam tahap pengembangan yang dilakukan oleh beberapa PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Keuangan) di sebagian merchant. Sumber dana yang digunakan oleh QRIS berasal dari simpanan atau instrumen pembayaran berupa kartu debet, dan atau uang elektronik yang menggunakan metode server based. Selain itu, nominal maksimal yang ditetapkan oleh QRIS sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per transaksi.
ADVERTISEMENT

B. Pemanfaatan QRIS bagi Usaha UMKM

Penggunaan QRIS telah berkembang di lingkup pelaku UMKM, hal ini dikarenakan penggunaan QRIS memudahkan transaksi jual beli yang dilakukan oleh UMKM. Terlebih di era ekonomi digital sekarang menuntut para pelaku UMKM agar adaptif dan inovatif terhadap perubahan pola ekonomi. Sehingga hal tersebut melatarbelakangi alasan UMKM menggunakan transaksi pembayaran QRIS. Selain itu, masyarakat Indonesia yang terkesan tidak bisa lepas dari ponsel membuat dukungan penggunaan QRIS semakin menjamur di semua lapisan masyarakat. Penggunaan QRIS memberikan dampak positif bagi para merchant dan para konsumen. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan QRIS meningkatkan kinerja bisnis para merchant sehingga tentu produktivitas usaha juga ikut meningkat terlebih di era pandemi yang masih belum selesai sampai sekarang. Penggunaan pelaku UMKM terhadap QRIS masih dominan di wilayah perkotaan, sedangkan wilayah pedesaan masih sedikit pengguna QRIS.
ADVERTISEMENT
Kontribusi UMKM terhadap sumber penerimaan negara sangat signifikan, terlebih ketika masa pandemi UMKM berhasil mendorong pemulihan ekonomi nasional karena membantu penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah. Dapat disimpulkan bahwa UMKM merupakan sektor yang penting bagi perekonomian negara Indonesia, hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah perlu memperhatikan UMKM agar keberlanjutan bisnis para pelaku usaha lebih terjamin. Dalam ekonomi digital, sektor UMKM perlu didorong untuk selalu adaptif terhadap situasi dan kondisi ekonomi nasional sehingga diperlukan campur tangan keterlibatan dari pihak pemerintah maupun lembaga eksternal seperti perbankan agar UMKM dapat berakselerasi dan beradaptasi dengan baik serta memanfaatkan probabilitas yang muncul dalam sistem ekonomi digital sekarang ini.

C. Keunggulan yang dinikmati para pelaku UMKM dalam menggunakan QRIS

ADVERTISEMENT
Para konsumen tidak perlu repot-repot membawa uang tunai yang memiliki risiko seperti pencurian uang, dan uang palsu. Para konsumen cukup membawa ponsel mereka sudah bisa membeli barang menggunakan teknologi QRIS. Selain itu, produsen juga tidak perlu repot mencari uang kembalian receh untuk konsumen. Pemanfaatan QRIS mempunyai beberapa keunggulan yang dapat dinikmati oleh para pelaku UMKM dan konsumen, antara lain :

1. Dari sisi merchant

a) Meningkatkan kuantitas penjualan.
b) Mencegah adanya uang palsu yang digunakan dalam proses transaksi.
c) Penggunaan yang praktis dan aman karena dapat digunakan pada berbagai pembayaran barang cukup dengan satu QRIS.
d) Tidak menyiapkan uang kembalian, sehingga lebih hemat waktu.
e) Adanya data transaksi yang tercatat otomatis sehingga memudahkan pembukuan keuangan usaha.
ADVERTISEMENT
f) Meningkatkan branding usaha dan lebih trendi.

2. Dari sisi konsumen

a) Lebih efisien dan efektif.
b) Meminimalisir membawa uang tunai yang memiliki beberapa risiko.
c) Keamanan terjamin karena PJSP penyelenggara sudah memiliki izin dan penggunaan QRIS diawasi oleh Bank Indonesia.

D. Kekurangan Penggunaan QRIS bagi Para Konsumen dan Merchant

Penggunaan QRIS memiliki beberapa kekurangan yang dirasakan oleh para konsumen dan produsen, antara lain :

1. Dari sisi merchant

a) Minimnya pengetahuan yang dimiliki terhadap teknologi sehingga kesulitan dalam penerapan transaksi digital.
b) Pengenaan biaya penggunaan QRIS yang mengurangi pemasukan dana usaha UMKM.
c) Belum semua wilayah menerapkan QRIS dalam transaksi jual beli seperti wilayah pedesaan yang dominan menggunakan uang tunai atau cash.

2. Dari sisi konsumen

a) Terkendalanya koneksi internet pada ponsel yang tidak stabil atau harus memiliki kuota internet dalam penggunaan QRIS.
ADVERTISEMENT
b) Adanya limit transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
c) Harus menggunakan smartphone yang mendukung sistem QRIS sehingga tidak semua ponsel dapat digunakan dalam transaksi.

E. Saran Penulis

Penggunaan QRIS merupakan alternatif model transaksi yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM. Metode pembayaran QRIS mempunyai dampak dan manfaat yang dirasakan oleh pelaku UMKM maupun bagi konsumen. Penanggulangan dampak negatif yang dirasakan oleh merchant dan konsumen dapat diberikan solusi seperti, diselenggarakannya penyuluhan mengenai penggunaan QRIS bagi masyarakat umum sehingga tidak hanya milenial yang adaptif terhadap teknologi pembayaran digital. Selain itu, adanya limit transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dapat ditambah agar transaksi yang dilakukan oleh konsumen tidak terlalu terbatas pada besaran nominal.
ADVERTISEMENT